FRIENEMY


 
         
Aku diterima di SMKN 2 Pacitan dengan penuh tanda Tanya entah bagi diriku sendiri maupun bagi orang lain, namun ini asli merupakan keinginanku sendiri, beberapa hal poin penting yang membuatku ingin masuk SMKN 2 Pacitan waktu itu ialah yang pertama jelas Karena di sekolah tersebut terdapat jurusan akuntansi, dan menurutku waktu itu merupakan SMK dengan jurusan akuntansi terbaik yang telah dibuktikan dengan kesuksesan kakakku sendiri, kemudian yang poin kedua ialah aku menghindari segala mata pelajaran yang berbau seni karena mata pelajaran tersebut membuatku sangat tidak nyaman bersekolah, serta restu ibuku sangat mendukung jika aku masuk SMKN 2 Pacitan. Masuk SMKN 2 Pacitan menjadi tidak wajar ketika ternyata aku menjadi peraih nilai Ujian Nasional (UN) SMP Se-Kabupaten Pacitan waktu itu, karena pada umumnya nilai tersebut digunakan untuk mendaftar di SMA. Keadaan itulah yang membuatku yang sudah terlanjur ingin masuk SMKN 2 Pacitan tidak hanya sekedar masuk namun juga harus menjadi terbaik demi menjaga “predikat”.

Aku menjadi orang yang sangat ambisius ketika baru pertama kali masuk, dan hal tersebut tidak dilakukan oleh orang siswa-siswa lain di kelasku kecuali satu, Andy. Andy menjadi orang sangat aku waspadai dari pertama kali masuk SMKN 2 Pacitan. Pendiam dan penuh misteri dan kecepatan hitung yang sangat luar biasa serta diam-diam terlihat ambisius pula.

Akuntansi di SMKN 2 Pacitan terkenal jurusan akuntansi terbaik karena seringnya menang dalam perlombaan-perlombaan, mengetahui hal tersebut aku beranikan mengikuti seleksi lomba untuk dikirim ke STIE Perbanas Surabaya, dan untuk menemaniku ikut seleksi agar bukan siswa baru sendiri aku ajak andy, dan hasilnya kami peringkat 2 terendah. Hal tersebut tidak membuat kami patah semangat. Kami terus belajar dan terus belajar serta mendekati dan bertanya kepada kakak tingkat yang sering mengikuti lomba.

Beberapa bulan kemudian ada seleksi lagi untuk olimpiade ekonomi di STIE Perbanas Surabaya, tanpa kami minta tiba-tiba kami dipanggil untuk mengikuti seleksi lagi, dan Alhamdulillah kami mendapatkan peringkat 5 besar dan bisa berangkat ke Surabaya untuk mengikuti perlombaan, waktu itu mengikuti perlombaan saja kami sudah sangat senang, di perlombaan tersebut dikirim 2 tim. Timku bersama andy dan satu kakak tingkat, dan satu tim yang lainnya adalah tim andalan SMKN 2 Pacitan yang orang-orangnya berisi siswa yang sering juara lomba sebelumnya. Di perlombaan tersebut semua tim SMKN 2 Pacitan lolos babak pertama dan berhak mengikuti debat, pada tahap debat timku kalah dan satu tim lainnya mendapatkan juara 3, perlombaan tersebut merupakan awal terpilihnya aku dan andy untuk terus diikutkan dalam perlombaan-perlombaan.




Kami mengikuti perlombaan di UM, UMM, UNESA, STIE Perbanas Surabaya, UGM, SMKN 1 Paron, dan lain sebagainnya. Di titik seringnya kami lomba dan mulai selesai jayannya kakak tingkat kami dalam mengikuti perlombaan, mau tidak mau kami harus mencari partner lain, mencari siswa lain yang bisa diajak lomba, karena kalo hanya 2 orang tidak akan cukup. Moment tersebut sekaligus membuat aku dan andy tidak pernah satu tim lagi karena dinilai untuk meningkatkan probabilitas kemenangan jika kita dipisah. Ketika kami tidak satu tim lagi entah mengapa musuh terberatku bukan dari para peserta lain tapi justru sekolah sendiri. Setelah moment itu pula ketika andy lebih berprestasi daripada aku baik di kelas maupun di perlombaan aku merasakan suatu keadaan yang benar-benar tidak dapat aku terima. Bahkan semakin lama tingkat persaingan kami sampai ke perebutan jabatan ketua OSIS, ketua RISMA, tim basket bahkan perbedaan organisasi aku dan andy hanya satu, yaitu andy menjadi Kerani (Sekretaris) Pramuka dan aku ikut karawitan sampai menimbulkan “diem-dieman” antara kita berdua di kelas dan tidak mau ngomong satu sama lain ketika gak penting-penting banget, lebih jauh lagi suasana kelas juga ikut terpecah menjadi 3 yaitu yang menjadi temanku, menjadi teman andy, dan netral. Dominasi kami di sekolah tanpa aku sadari benar-benar luar biasa sampai-sampai guru-guru di SMKN 2 Pacitan manggil nama kami itu terbalik, aku dipanggil Andy, dan Andy dipanggil Deni.




Terlalu dominannya kami akhirnya benar-benar kami sadari, hingga akhirnya kami bersama Bapak Akuntansi terbaik SMKN 2 Pacitan Bapak Sukarni membuat Accounting Club, sebuah organisasi di sekolah yang membantu mereka dalam mempelajari akuntansi dan mempersiapkan mereka mengikuti perlombaan-perlombaan, sehingga dihasilkan pemerataan kemampuan, tidak terlalu dominan seperti era kami.




Sekarang aku dan Andy menjadi mahasiswa di kampus yang berbeda, semua yang terjadi ketika di SMKN 2 Pacitan sampai terbawa di dunia kampus, dimana kami masih tetap mengikuti perlombaan-perlombaan, aktif organisasi, bahkan sampai pernah ditantang untuk bertemu dalam satu event lomba akuntansi (lagi) yang sampai saat ini belum tercapai, Teman sekaligus musuh terberat (frienemy) inilah yang sangat berpengaruh dalam kehidupan pendidikanku saat ini, sangat improving my self. Teman yang memacu otak berpikir lebih kritis, bersemangat, dan tidak mau kalah satu sama lain.





Setiap Lomba Punya Cerita : ter-PHP

     Ini merupakan lomba kedua kalinnya di Malang, aku tidak akan menyebutkan lomba ini dimana dan siapa penyelenggarannya, aku akan lebih bercerita bagaimana lomba ini berjalan. Lomba di salah satu universitas di malang ini adalah lomba yang tidak diikuti SMK N 2 Pacitan selama beberapa tahun dan diikuti lagi setelah tahunku. SMK Negeri 2 Pacitan mengirimkan beberapa tim, aku tidak ingat siapa saja dan berapa tim SMK Negeri 2 Pacitan mengirim timnya untuk berlaga di lomba akuntansi tersebut, yang aku ingat hanyalah disitu coba diadakan semacam revolusi demi pemerataan kemampuan, yaitu aku yang biasannya dipasangkan dengan Andy di lomba-lomba sebelumnya di lomba akuntansi ini aku dipasangkan dengan reza, sedangkan Andy dipasangkan dengan Rio. Aku cukup kaget waktu itu, tapi setelah itu rasa persaingan di SMK Negeri 2 Pacitan dalam hal perebutan juara di setiap lomba akuntansi semakin memanas. Menurutku hal itu cukup baik karena jelas akan berdampak baik bagi sekolah dan jurusan Akuntansi di SMK Negeri 2 Pacitan.

     Nah lanjut di perlombaannya, dalam perlombaan tersebut seperti biasa sesi 1 dimulai dengan mengerjakan pilihan ganda secara individu kemudian hasilnya nanti akan diakumulasi dengan rekan se-timnya. namun meskipun hal ini terlihat biasa, justru ternyata setelah hasilnya diumumkan ada hal yang luar biasa terjadi. yaitu Andy yang memperoleh nilai tertinggi di sesi 1 tidak bisa melanjutkan ke sesi 2 karena nilai rekan se-timnya tidak cukup untuk membawannya ke sesi 2. Aku waktu itu cukup kaget. Aku mengira ini akan menjadi perlombaan pertamaku yang akan bertarung dengan Andy di final, tapi ternyata justru malah seperti itulah yang terjadi. Dari sekian tim SMK Negeri 2 Pacitan yang dikirim, tersisa 3 tim untuk mengikuti babak selanjutnya yaitu timku bersama Reza, tim Putri dan Riana, dan tim Yustita bersama Rini.
   Di sesi 2 ini cukup unik dan seru sesinnya karena pada sesi ini 1 tim dimodali poin 100 dan diharuskan membelanjakan semua poinnya untuk membeli soal yang terbagi dengan harga 25,50,75 dan 100. semakin mahal soal semakin sulit soal namun semakin sedikit yang harus dijawab, sedangkan semakin murah soal semakin mudah soalnya namun soal yang harus dijawab banyak. aku dan reza berdiskusi waktu itu dan memutuskan untuk membelanjakan soalnya di harga 25 semua sehingga kami mendapatkan 4 soal. Kemudian kami mengerjakan, dan ternyata benar soalnya memang mudah cuman tetap membutuhkan waktu yang lama untuk menjawabnya yang mengharuskan kami selesai di menit menit akhir.

    Kemudian sesi 2 diumumkan dan 3 tim SMK Negeri 2 Pacitan yang lanjut di babak 2 alhamdulillah juga lolos ke babak akhir atau final, di babak final ini hanya tersisa 5 tim dimana harus memperebutkan juara 1,2 dan 3. dalam babak ini setiap peserta harus memecahkan masalah akuntansi di ruang karantina dan mempersentasikannya di depan juri dan audience. waktu itu aku masih ingat masalahnya adalah disajikan 2 buah laporan neraca dimana neraca perusahaan satu hutangnya lebih besar yang membuat jumlah asetnya juga besar sedangkan neraca perusahaan 2 hutangnya sedikit dan membuat aset perusahaan juga sedikit, nah dari situ tim kami harus menganalisa, menunjukan dan mempersentasikan mana perusahaan yang lebih baik kinerjannya berdasarkan kedua laporan neraca tersebut. selain itu kami juga harus membuat power point singkat saat itu juga. tanpa berpiir panjang akhirnya yang kami persiapkan di power point hanya memindahkan laporan neracannya saja dan bahan perbandingan yaitu liabilitas dan modal sebagai bahan kami berbicara di depan. sembari menunggu giliran persentasi aku dan reza benar-benar mempersiapkan diri sampai puncaknya kami juga mempersiapkan antisipasi pertanyaan dari juri. waktu itu yang kami antisipasi adalah karena kami berbicara atas liabilitas dan modal pasti jurinnya akan menanyakan kenapa bukan asset ? dan kami mempersiapkan jawabannya pada saat itu juga. Hari itu menurutku persentasi terlancar yang pernah aku lalui karena semuannya sudah terencana dan terstruktur dengan baik. Ketika giliran kami mempersentasikan, kami mempersentasikan dengan lancar, dan ketika sesi tanya jawab tiba, antisipasi pertanyaan yang telah kami persiapkan ternyata beneran keluar dan sama seperti yang kami kira bahwa juri akan menanyakan kenapa aset tidak dijadikan acuan ? akhirnya kami menjawab dengan jawaban-jawaban yang kami siapkan.
 Selesai persentasi waktu itu kami langsung dapat ucapan selamat dari sekitar tempat duduk kami dan pembimbing kami yakin kami akan juara 1 serta banyak orang mengira kami akan mendapatkan juara 1. Mereka bilang begitupun bukan karena tanpa dasar tapi dengan melihat dan membandingkan dari persentasi-persentasi peserta lainnya .Pengumuman dilaksanakan malam hari pada saat gala dinner. sehingga setelah persentasi kami kembali ke penginapan istirahat dan mandi, kemudian kembali lagi untuk menyaksikan pengumuman. MC waktu itu menawarkan kepada audience juara berapa dulu yang diumumkan, kemudian dijawablah audience ada yang 1 ada yang 2 ada yang 3. dan MC memilih mengumumkan juara 2 terlebih dahulu. "Juara 2 adalah tim dari....." MC diam diiringi dengan musik yang bikin deg-degan. "SMK Neger 2 Pacitan atas nama.." kami udah hore waktu itu karena menurut kami itu adalah tim dari SMK Negeri 2 Pacitan bukan timku melainkan tim putri bersama riana atau tim yustita bersama rini tapi ternyata semuannya tidak sesuai harapan. Timku harus dipanggil untuk menempati juara 2. Semuannya kaget, ada apa ini ? sedangkan tim yang menurut pembimbingku persentasinnya jauh dari kami dan tidak se-menguasai kami harus menempati juara 1. meskipun kami juara 2 tapi tidak ada rasa senang sama sekali waktu itu. Ketika sesi pemotretan hanya senyum palsu yang bisa aku berikan. kemudian sebelum acara itu selesai kami meminta rekapan nilai, kemudian tidak dikasih. tapi kita sebagai manusia sudah selayaknya mensyukuri. dari 5 besar finalis, 3 tim dari berasalah SMK Negeri 2 Pacitan. Kemudian perolehan juara 2 dan 3 dari tim SMK Negeri 2 Pacitan dan 1 tim harus puas sebagai finalis.



Setiap Lomba Punya Cerita : Junior Juga Bisa Juara

     
     Waktu itu aku masih kelas 2 SMK Semester 1, baru menyentuh materi akuntansi perusahaan dagang. Namun bukan berarti tidak boleh dikirim untuk mewakili sekolah mengikuti lomba akuntansi, Lomba akuntansi di UM ini adalah lomba akuntansi yang ke 3 kalinnya aku dan rekan se-timku Andy Dwiki Iranda ikuti, 2 perlombaan akuntansi sebelumnya yang kami ikuti adalah di STIE Perbanas semua pada saat kami kelas 1 SMK dan kami belum menang.
     Alhamdulillah setelah kekalahan kami 2 kali kami masih dipercaya untuk mengikuti perlombaan. Perlombaan kali ini di Universitas Negeri Malang. Dimana seleksi terlebih dahulu di setiap regional, waktu itu kami dari Pacitan ikut seleksi regional Madiun, dengan membawa 3 tim. Disana yang lolos semifinal dan berhak berlaga di kampus Universitas Negeri Malang dari SMK Negeri 2 Pacitan ada 2 tim yaitu tim ku bersama Andy dan Mbak Dewi Ratna bersama Mbak Dhona dan anggota 1 tim lainnya dari SMK N 2 Madiun. Ini merupakan perlombaan pertama kami di Malang, sebelumnya kami belum pernah kesini. Pertama kali masuk Malang, sangat dingin sekali. Karena baru pertama kali ke Malang otomatis kami belum mengetahui penginapan yang murah. Akhirnya browsing dan nemu di salah satu penginapan di Jalan Surabaya dan alhamdulillah dekat UM juga.
     Esoknya kami siap untuk mengikuti babak semifinal, perlu diketahui bahwa dalam babak semifinal ini sesinnya adalah setengah siklus yaitu dari penyesuaian hingga jurnal penutup dan jika lolos ke final maka otomatis akan mendapatkan juara, setidak-tidaknya juara harapan 2. Kami yang waktu itu baru kelas 11 semester 1 masuk final saja sudah sangat bersyukur, karena memang di semifinal siklusnya akuntansi perusahaan dagang dan kami baru menyentuh itu. Memasuki ruangan perlombaan yang full AC dan dingin sekali, bayangkan di malang saja matahari menyengat masih dingin itupun masih ditambah AC. Namun setelah soal dan lembar jawaban dibagikan, dingin itu tiba-tiba menghilang, aku tidak merasakan apa-apa, kami langsung berbagi tugas. Waktu itu aku menjurnal dan si Andy langsung mengerjakan neraca lajur, karena aku pemula dan logikaku belum terlalu sampai waktu itu, setiap aku mau menjawab sebelum aku menulis penyesuaiannya aku selalu tanyakan benar salahnya pada Andy yang sedang sibuk mempersiapkan neraca lajur. Begitu terus hingga penyesuaian selesai, kemudian Andy memindahkan penyesuaian ke neraca lajur sedangkan aku lanjut mempersiapkan laporan keuangan, neraca lajur Andy selesai laporan keuangan dikerjakan kemudian andy mempersiapkan jurnal penutup dan neraca saldo setelah penutupan, pada saat aku mengerjakan laporan keuangan disitu ada yang menghambat karena laba yang ada di neraca lajur tidak sama dengan yang ada di laporan laba rugi, akhirnya kami “gupuh” mengkoreksi dari awal, dan akhirnya ketemu, ternyata ada beberapa akun yang belum aku tulis. Waktu hampir habis, dengan tulisan yang serba acak-acakan dengan kecepatan tinggi kami mengejar waktu dan akhirnya kami selesai.
    Kami keluar ruangan langsung menghampiri kakak tingkat kami dan menanyakan berapa labannya, dan ternyata laba kami berbeda dengan dia, aku langsung pesimis dapat lolos ke babak final. Pengumuman pun disampaikan sore hari pada hari itu juga, 3 tim yang lolos sudah dipanggil kurang 2 tim, namun belum ada satupun dari tim SMK N 2 Pacitan yang lolos, kami sangat pesimis. Kemudian di urutan keempat timku dan tim Andy dipanggil, aku langsung seakan-akan tidak percaya, secara menjadi juara ada di depan mata, kemudian disusul oleh tim dari SMK N 2 Pacitan yang satunnya. Sehingga semua tim dari SMK N 2 Pacitan lolos ke babak final, otomatis jelas akan ada minimal 2 piala yang akan dibawa pulang. Babak final dilaksanakan esoknya pada hari minggu di tempat yang sama.
      Malamnya entah mengapa aku dan Andy santai sekali dalam mempersiapkan finalnya, bahkan jam 9nan sudah tidur di penginapan. Esoknya kami kembali ke medan pertempuran untuk mengikuti babak final, berangkat dengan penuh percaya diri meskipun belum tahu akan mendapat juara berapa. Sesi 1 dalam babak final pada waktu itu adalah persentasi dan materi persentasi didapat setelah gilirannya maju ke depan, jadi benar-benar dadakan. Dan dibabak ini tim yang mempersentasikan menggunakan bahasa inggris akan mendapat nilai plus  Waktu itu kami mendapat materi “Writen-off of Account Receivable” , materi yang sangat asing bagi kami, kami hanya tahu dari kata Account Receivable nya saja yang artinya Piutang sedangkan kata di depan kata piutang tersebut kami tidak ada yang tahu bahasa Indonesiannya, yasudah dengan penuh percaya diri kami mempersentasikan sepengetahuan kami tentang piutang dengan bahasa inggris agar mendapat nilai maksimal meskipun belum tahu materi yang kita sampaikan benar atau salah. Audience tampak bingung, tapi kami tidak menghiraukan. Persentasi kami selesai kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab, juri juga menanyakan pake bahasa inggris pula, dan alhamdulillah kamipun juga bisa menjawab. Kami kembali ke tempat duduk dan bertanya kepada pembimbing kami, ternyata maksudnya yang harus dipersentasikan adalah "penghapusan piutang" bukan "piutang" saja. Setelah sesi persentasi selesai nila padai sesi tersebut ditampilkan, tim kami mendapat peringkat 2, dan tim SMK Negeri 2 Pacitan yang satunnya mendapat peringkat 1.
     Namun itu belum nilai akhir masih ada sesi kedua pada babak final yaitu cerdas cermat, nah di sesi ini adalah kelemahan dari tim kami, kami yang baru menginjak kelas 2 semester 1, dalam bahasa indonesia saja masih harus berpikir 2 kali dalam mencerna setiap soal akuntansi, ditambah dalam sesi ini kami harus mendengarkan soalnya dalam bahasa inggris plus cepet-cepetan dalam memencet bel. Tapi kami tetap berusaha sekuat tenaga hingga akhirnya nilai kami minus. Dan karena itu sistemnya trivia bertingkat dimana semakin akhir soal semakin tinggi nilainnya dan nilai tim kami sudah terendah maka pada soal terakhir kami memberanikan memencet bel terlebih dahulu berharap jika kami benar peringkat kami bisa naik dari urutan 5 menjadi urutan 1, namun karena soalnya dalam bahasa inggris dan tentang perhitungan bunga wesel waktu itu, kami yang tidak tahu akhirnya asal pencet dan asal jawab dengan tanpa dasar berharap keajaiaban datang, namun keajaiban belum menghampiri kami dan malah menambah keterpurukan skor kami. Akhirnya di kompetisi tersebut kami harus puas di posisi Harapan 2 sedangkan tim SMK 2 yang lain mendapat juara 3. Dan kami baru sadar di akhir kalo ternyata peserta yang masuk final kelas 2 hanya tim kami sedangkan 4 tim dan kebanyakan tim yang gugur di semifinal kemarin adalah kelas 12 semester 1. Di UM tersebut merupakan trophy pertamaku dan Andy di kompetisi tingat nasional. 



Setiap Lomba Punya Cerita : Raihlah yang Belum Pernah Diraih


Lomba akuntansi di SMK Negeri 2 Pacitan pada umumnya jika tahun lalu juara tahun selanjutnya akan juara lagi bahkan jika tahun lalu juara 3 bisa jadi tahun ini juara 1, namun apabila sulit juara akan tetap jadi sulit juara. Salah satu tempat lomba dimana SMK Negeri 2 Pacitan sulit mendapatkan juara adalah di Universitas Gadjah Mada, Ya kita tahulah itu Universitas yang seperti apa, dan dimana tempat lombannya. SMK Negeri 2 Pacitan memang pada umumnya bisa bersaing dan berpeluang mendapatkan juara tapi entah mengapa kalo sudah ke daerah di luar Jawa Timur terutama DIY dan Jawa Tengah yang SMK N 2 Pacitan Pernah ikuti, berpeluang kecil sekali juara. tercatat tahun sebelumku ketika mengikuti lomba di UGM, Tim andalan SMK N 2 Pacitan berlomba disana tidak lolos babak penyisihan, Bayangkan. kemudian di Semarang lomba MYOB, tim andalan SMK N 2 Pacitan hanya bisa finish di 50 Besar. Hal tersebut bisa menjadi motivasi bisa juga menjadi momok bagi tahun berikutnya yaitu tahunku untuk berlomba di tempat tersebut.

Ketika undangan lomba dari UGM sampai di sekolah dan sifatnya individu membuktikan bahwa lagi-lagi aku harus bersaing dengan teman satu sekolah, waktu itu Reza dan Andy serta banyak teman satu angkatan maupun adik tingkat yang diajak untuk mengikuti lomba. lomba terdiri dari 2 cabang yaitu Olimpiade Akuntansi dan Lomba Essay. Pak Karni selaku pembimbing waktu itu menawarkan kepada peserta olimpiade akuntansi bagi yang mau ikut lomba essay silahkan ikut. Dan dari sekian siswa dari SMK Negeri 2 Pacitan akhirnya hanya 4 siswa yang bersedia membuat essay. dan karena itu berkelompok akhirnya aku se-tim dengan Reza dan Yustita se-tim dengan Rini. Essay waktu itu adalah tentang perkembangan Bank Syariah. dan diumumkan finalisnya sebelum lomba dan finalnya bersamaan dengan lomba sehingga waktu itu aku berpikir menang lomba essay saja sudah sangat bersyukur karena menangnya di UGM tapi ternyata justru essay timku tidak lolos final dan timnya Yustita dan Rini malah lolos, dan yang lebih menyakitkannya yang ditelpon waktu itu aku. Ditelpon memberitahukan bahwa essay yang lolos dari SMK Negeri 2 Pacitan. Karena yang ditelpon aku otomatislah aku merasa timku yang lolos tapi ternyata malah tim temenku satunnya, Bayangkan. Kalian tahulah rasa sakitnya gimana. Karena tidak lolos essayku akhirnya hanya tinggal satu kesempatan sifatnya individu yaitu di Olimpiade Akuntansi. Belajar sungguh-sungguh, karena ya namannya aja UGM broh. Siapa yang gak mau menang Olimpiade di tempat se-terkenal UGM. Dari sekian banyak lomba, perlombaan inilah yang membuatku paling semangat. Ditambahnya yang sifatnya individu membuatku merasa "Ini saatnya pembuktian" tapi disisi lain kakak tingkat yang belajar bersama kami, membimbing kami, menceritakan kekalahannya dan membuatku berpikir "kakak tingkat kami aja yang sepintar mereka tidak lolos babak penyisihan apalagi aku?" 

Karena tahun lalu soalnya masih ada dan bisa dipelajari, akhirnya digandakanlah soal itu dan kami dipelajari, Mempelajari itu sampai bosan membaca soalnya, bahkan sampai bosanpun tidak semua soal terpecahkan, tapi ya sudahlah. Membuatku berangkat tidak dengan sepenuhnya percaya diri. Kami menginap di Asrama Haji waktu itu, penginapan tersebut merupakan fasilitas UGM untuk peserta lombannya, bahkan kami ke tempat lombannya diantar jemput, benar-benar fasilitas lomba yang sangat memuaskan.

Hari H perlombaan di sesi 1 seperti biasa mengerjakan pilihan ganda, tapi pilihan ganda waktu itu adalah pilihan ganda ter-"tidak nuntut") karena apa ? bayangin aja soal 120 hitung-hitungan harus dikerjakan dalam waktu 90 menit. dan sebuah kesalahan terbesar aku lakukan di sesi 1, yaitu fokus membaca soalnya secara urut padahal aku lebih berkesempatan mengerjakan lebih banyak soal ketika aku menjawab soalnya tidak urut. waktu itu perhitungan tentang akuntansi manufaktur terletak ditengah-tengah soal dan sebelum itu aku mengerjakannya lancar namun setelah sampai di soal manufaktur tersebut aku terhambat karena setelah lama menghitung banyak yang hasilnya tidak ada di pilihan. Banyak waktuku yang terbuang di soal tersebut, padahal di soal setelah soal manufaktur tersebut adalah soal-soal tentang aset tetap yang jelas disitu perhitunganku disitu lebih cepat dan pasti, daripada di manufaktur yang meskipun cepat tapi belum pasti. aku hanya menyelesaikan soal sekitar 70an dari 120 soal disajikan waktu itu. dalam hatiku langsung berkata "Oh pantesan kakak kelasku gak lolos sesi 1". benar-benar berat waktu itu.

Tapi suatu hal yang mengejutkan terjadi. Aku, Andy dan Reza lolos sesi 1. perlombaan itu berlanjut di sesi 2 yaitu setengah siklus akuntansi dari penyesuaian hingga neraca saldo setelah penutupan. Entah karena ini tempatnya atau apa tapi mengerjakan siklus di UGM benar-benar terasa berat, bahkan tangan dan jidat sampai keringetan waktu. Padahal penyesuaian itu sama dengan lomba-lomba di tempat lain pada umumnya cuma disini lebih banyak dan angka-angkannya menjengkelkan, membuatku terhambat di neraca lajur dan harus kutinggalkan neraca lajur dengan mem-balancekan diri akibat waktu yang terus mengejar, dan kuselesaikan laporan laba-rugi sampai neraca saldo setelah penutupan, meskipun begitu, aku tetap tidak selesai. waktu itu kalo gak salah aku baru menulis nominal di neraca saldo setelah penutupan kelompok asset dan waktu habis. satu ruangan waktu itu ketika diumumkan waktu tinggal 10 menit bilang "haaaa" dan ketika selesai "haaaahhhh". keluar ruangan perlombaan aku cocokkan penyesuaian dan labaku dengan Andy dan Reza, dan tidak ada yang sama. huft.

Selangkah lagi aku bisa masuk final, sekali masuk final udah pasti membawa pulang juara. bagiku juara harapan 2 di UGM tetaplah terhormat waktu itu, lolos final aja udah plooonngg seharusnya. Pengumuman sesi 2 diumumkan nama-nama dari SMK Negeri 2 Pacitan belum ada yang kesebut sampai akhirnya di panggilan ketiga. NO.PESERTAKU TERSEBUT !, I was very shocked at that time. dan hanya aku sendiri yang lolos final olimpiade akuntansi dari SMK Negeri 2 Pacitan, disisi lain si Andy dan Reza masih bisa bermain di sesi rangking 1, yaitu sesi yang diperuntukan untuk  siswa-siswa yang tidak lolos sesi 2. dan si Yustita dan Rini harus mengikuti final di Lomba Essaynya. Yang muncul dalam seketika waktu itu adalah "Aku harus menciptakan sejarah".

Sesi 3 ini terdiri dari mengarang dan persentasi tentang akuntansi, persentasi dan tanya jawab tentang materi dadakan akuntansi serta cerdas cermat. Di sesi 1 pada babak final ini aku langsung dibuat terkejut oleh sesinnya dimana pada sesi tersebut seluruh peserta finalis disuruh mengarang bebas tentang akuntansi. Soalnya terlihat sepele memang tapi materi-materi yang seperti ini justru malah luas sekali dan bingung harus memulainnya dari mana. tanpa lama-lama berfikir akhirnya kuputuskan untuk menulis seluruh ringkasan materi pengantar akuntansi waktu aku kelas 10 yang masih aku ingat. dan peserta lainnya rata-rata juga sama dalam hal persentasinnya namun juga ada yang persentasinnya lebih spesifik ke aset tetap atau persedian, dll. setelah sesi 1 dalam babak final langsung dilanjutkan ke sesi 2 yaitu satu per satu siswa dipanggil dari ruangan sesi 1 untuk masuk ke ruangan yang dipenuhi audience yang terdiri dari peserta dan pendamping yang sudah tidak mengikuti lomba. kemudian di tempat tersebut disediakan banyak gulungan yang disitu peserta harus memilih, membuka dan mempersentasikannya dalam waktu 1 menit. aku waktu itu kebagian materi tentang kas kecil. 1 menit menjelaskan kas kecil adalah waktu yang begitu sempit. baru mau masuk perbedaan jurnal 2 metode kas kecil waktuku sudah habis. kemudian masuk ke sesi yang terakhir yaitu cerdas cermat sebelum sesi ini dimulai, panitia memberitahukan perolehan nilai di sesi 1 dan 2 babak final tadi, dan aku memperoleh nilai yang tertinggi. namun apalah dayaku yang meskipun nilai tertinggi tapi masih ada sesi cerdas cermat dimana sesi ini telah menjatuhkanku dari peringkat 2 ke posisi terakhir waktu lomba di Universitas Negeri Malang dan saat ini aku harus bertemu sesi cerdas cermat lagi pada saat poin perolehan persentasiku tertinggi. namun setelah cerdas cermat dimulai aku yakin aku bisa. dan kenyataannya bisa memang namun selalu kalah cepat. hingga akhir perolehan nilaiku cerdas cermat dibawah SMK N 2 Magelang. namun itu belum berakhir, di pertanyaan terakhir cerdas cermat setiap peserta harus mengivestasikan poin yang dimiliki untuk menjawab soal terakhir. agar fair waktu itu, poin yang diinvestasikan diangkat secara bersamaan, semuannya benar-benar nampak berani mengivestasikan poinnya banyak-banyak, aku yang memperoleh nilai yang cukup tinggi waktu itu sedikit menginvestasikan poin karena main aman aku waktu itu. dan benar saja soal waktu itu adalah tentang persediaan yang tidak mungkin bisa dikerjakan jika soalnya tidak dibaca secara langsung (melainkan hanya dibacakan dan harus mendengarkan dengan seksama), soalnya waktu itu didekte dan semua peserta kesulitan hingga akhirnya tidak ada satupun peserta yang berhasil menjawab. poin setelah itu dirahasiakan. 2 siswa dari SMK N 2 Magelang waktu itu masuk final dan aku ngobrol-ngorbrol dengan mereka sembari menunggu pengumuman.



ketika pengumuman tiba aku senang waktu itu karena essaynya Yustita dan Rini juara 1 dan Andy juara 3 di babak rangking 1, ketika juara Olimpiade Akuntansi diumumkan aku deg-deg-an. meskipun aku tahu juara harapan 2 pun aku senang sebenarnya. dan ternyata aku juara 2, antara senang dan menyesal karena aku sebenarnya bisa juara 1 jika tidak ada sesi cerdas cermat atau aku bisa lebih cepat memencet belnya. tapi tetap bersyukurlah waktu itu karena meskipun juara 2 tetaplah mencetak sejarah waktu itu.

Popular Posts