Kesan Pertama Bertemu Si Akuntansi


     Lulus smp dan masuk smk dengan jurusan yang spesifik sepeti akuntansi merupakan sebuah tantangan tersendiri, karena memang jurusan yang sudah spesifik dan tidak luas lagi. Mulai dari Masa Orientasi Siswa sampai pengenalan akuntansi yang belum “mencium bau” jurnal terlihat belum menantang dan masih ringan untuk dilalui.
     Mata Pelajaran yang menyangkut akuntansi lebih mendominasi daripada pelajaran yang lain, iyalah kan namannya jurusan akuntansi. Dari situlah otomatis pengenalan tentang dunia akuntansi hanya terlalui begitu singkat. Ya masak mau perkenalan terus, kapan jadiannya ?. Nah masa masa serius pun dimulai dengan membuat sebuah banyak garis dan kolom, atau orang akuntansi menyebutnya dengan jurnal.
     Terlihat melelahkan memang, hanya garis sret sret dan sret. Jadilah kolom, dan disetiap kolom disuruh nulis tanggal, keterangan, ref, debet, dan kredit. Kemudian dijelaskan satu per satu fungsi setiap kolomnya, satu hal yang membuatku bingung. Yaitu penulisan “debet” oleh guru akuntansi dimana nulisnya “debet” padahal aku pernah menemui di buku tabungan dan di bank bank banyak menulisnya dengan “debit” tapi aku yakin itu bukanlah suatu hal yang serius hingga akhirnya kubiarkan itu berlalu.
     Setelah mengetahui fungsi kolom dan capek dengan sebuah penggaris, kini mulai beranjak kepada jenjang yang lebih serius lagi, dimana guru akuntansi dengan tegannya memberikan tugas untuk menjurnal kehidupan sehari hari kami, semua pemasukan dan pengeluaran harus dijurnal tanpa dikasih contoh, bayangkan. Ya namannya murid yang baru mengenal akuntansi udah mulai diajak serius aja, ya maklumlah kalo nyleneh.
     Bermodalkan yakin, karena memang kami juga belum pernah mengenal akun akun dalam akuntansi akhirnya kami menjurnalnya dengan “bensin pada uang” kemudian “uang pada uang saku, pulsa pada uang, cuci motor pada uang” dan seterusnya, dan tugas itu harus dilakukan selama seminggu full karena kebetulan pertemuan selanjutnya dengan guru yang ngasih tugas ini ada di minggu depan.
     Biasannya kalo tugas jaraknya seminggu gitu kita bisa nyantai dan dadakan mengerjakannya, tapi ini tidak, karena setiap pemasukan dan pengeluaran kita setiap hari itu harus dicatat, dan tidak mungkin anak berumur 15 tahunan tidak ada pengeluaran atau pemasukan dalam satu hari full dan hari ini tidak mungkin mengingat pemasukan dan pengeluaran hari kemarin, itulah yang membuat tugas harus dikerjakan setiap hari, padahal setiap jurnal itu membutuhkan kolom dan garis, jika satu lembar habis harus membuat garis lagi, begitu seterusnya sampai satu minggu.
     Awal awal di jenjang serius dengan akuntansi ini sudah melelahkan, belum kalo lebih serius, itu baru awal masuk kelas 10, dan masih ada kelas 11 dan 12. Tapi disamping capeknya kami dalam mengerjakan penjurnalan pengeluaran dan pemasukan kami selama satu minggu itu kami juga diiming-imingi kalo orang orang yang memilih jurusan akuntansi itu tidak salah, karena semua sektor pasti membutuhkan seorang akuntan untuk mencatat transaksi transaksi perusahaan, dan pada faktannya tugas perjunalan itu merupakan kesan pertamaku terhadap akuntansi “Oh seperti ini to Akuntansi”.


EmoticonEmoticon