Waktu itu aku masih kelas 2 SMK Semester 1, baru menyentuh materi akuntansi perusahaan dagang. Namun bukan berarti tidak boleh dikirim untuk mewakili sekolah mengikuti lomba akuntansi, Lomba akuntansi di UM ini adalah lomba akuntansi yang ke 3 kalinnya aku dan rekan se-timku Andy Dwiki Iranda ikuti, 2 perlombaan akuntansi sebelumnya yang kami ikuti adalah di STIE Perbanas semua pada saat kami kelas 1 SMK dan kami belum menang.
Alhamdulillah
setelah kekalahan kami 2 kali kami masih dipercaya untuk mengikuti perlombaan.
Perlombaan kali ini di Universitas Negeri Malang. Dimana seleksi terlebih
dahulu di setiap regional, waktu itu kami dari Pacitan ikut seleksi regional
Madiun, dengan membawa 3 tim. Disana yang lolos semifinal dan berhak berlaga di
kampus Universitas Negeri Malang dari SMK Negeri 2 Pacitan ada 2 tim yaitu tim ku bersama Andy dan Mbak Dewi Ratna bersama Mbak Dhona dan anggota 1 tim lainnya dari SMK N 2 Madiun. Ini merupakan perlombaan
pertama kami di Malang, sebelumnya kami belum pernah kesini. Pertama kali masuk Malang, sangat dingin sekali. Karena baru pertama
kali ke Malang otomatis kami belum mengetahui penginapan yang murah. Akhirnya
browsing dan nemu di salah satu penginapan di Jalan Surabaya dan alhamdulillah
dekat UM juga.
Esoknya
kami siap untuk mengikuti babak semifinal, perlu diketahui bahwa dalam babak
semifinal ini sesinnya adalah setengah siklus yaitu dari penyesuaian hingga jurnal
penutup dan jika lolos ke final maka otomatis akan mendapatkan juara, setidak-tidaknya juara harapan 2. Kami yang waktu itu baru kelas 11 semester 1
masuk final saja sudah sangat bersyukur, karena memang di semifinal siklusnya
akuntansi perusahaan dagang dan kami baru menyentuh itu. Memasuki ruangan
perlombaan yang full AC dan dingin sekali, bayangkan di malang saja matahari menyengat
masih dingin itupun masih ditambah AC. Namun setelah soal dan lembar jawaban
dibagikan, dingin itu tiba-tiba menghilang, aku tidak merasakan apa-apa, kami
langsung berbagi tugas. Waktu itu aku menjurnal dan si Andy langsung
mengerjakan neraca lajur, karena aku pemula dan logikaku belum terlalu sampai
waktu itu, setiap aku mau menjawab sebelum aku menulis penyesuaiannya aku
selalu tanyakan benar salahnya pada Andy yang sedang sibuk mempersiapkan neraca lajur. Begitu terus hingga penyesuaian
selesai, kemudian Andy memindahkan penyesuaian ke neraca lajur sedangkan aku
lanjut mempersiapkan laporan keuangan, neraca lajur Andy selesai laporan
keuangan dikerjakan kemudian andy mempersiapkan jurnal penutup dan neraca
saldo setelah penutupan, pada saat aku mengerjakan laporan keuangan disitu ada
yang menghambat karena laba yang ada di neraca lajur tidak sama dengan yang ada
di laporan laba rugi, akhirnya kami “gupuh” mengkoreksi dari awal, dan akhirnya
ketemu, ternyata ada beberapa akun yang belum aku tulis. Waktu hampir habis, dengan
tulisan yang serba acak-acakan dengan kecepatan tinggi kami mengejar waktu dan
akhirnya kami selesai.
Kami
keluar ruangan langsung menghampiri kakak tingkat kami dan menanyakan berapa
labannya, dan ternyata laba kami berbeda dengan dia, aku langsung pesimis dapat
lolos ke babak final. Pengumuman pun disampaikan sore hari pada hari itu juga, 3
tim yang lolos sudah dipanggil kurang 2 tim, namun belum ada satupun dari tim SMK N 2 Pacitan
yang lolos, kami sangat pesimis. Kemudian di urutan keempat timku dan tim
Andy dipanggil, aku langsung seakan-akan tidak percaya, secara menjadi juara
ada di depan mata, kemudian disusul oleh tim dari SMK N 2 Pacitan yang
satunnya. Sehingga semua tim dari SMK N 2 Pacitan lolos ke babak final, otomatis
jelas akan ada minimal 2 piala yang akan dibawa pulang. Babak final
dilaksanakan esoknya pada hari minggu di tempat yang sama.
Malamnya
entah mengapa aku dan Andy santai sekali dalam mempersiapkan finalnya, bahkan
jam 9nan sudah tidur di penginapan. Esoknya kami kembali ke medan pertempuran
untuk mengikuti babak final, berangkat dengan penuh percaya diri meskipun belum
tahu akan mendapat juara berapa. Sesi 1 dalam babak final pada waktu itu adalah
persentasi dan materi persentasi didapat setelah gilirannya maju ke depan, jadi
benar-benar dadakan. Dan dibabak ini tim yang mempersentasikan menggunakan
bahasa inggris akan mendapat nilai plus Waktu
itu kami mendapat materi “Writen-off of Account Receivable” , materi yang
sangat asing bagi kami, kami hanya tahu dari kata Account Receivable nya saja yang
artinya Piutang sedangkan kata di depan kata piutang tersebut kami tidak ada
yang tahu bahasa Indonesiannya, yasudah dengan penuh percaya diri kami mempersentasikan
sepengetahuan kami tentang piutang dengan bahasa inggris agar mendapat nilai
maksimal meskipun belum tahu materi yang kita sampaikan benar atau salah.
Audience tampak bingung, tapi kami tidak menghiraukan. Persentasi kami selesai
kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab, juri juga menanyakan pake bahasa inggris
pula, dan alhamdulillah kamipun juga bisa menjawab. Kami kembali ke tempat
duduk dan bertanya kepada pembimbing kami, ternyata maksudnya yang harus
dipersentasikan adalah "penghapusan piutang" bukan "piutang" saja. Setelah sesi
persentasi selesai nila padai sesi tersebut ditampilkan, tim kami mendapat
peringkat 2, dan tim SMK Negeri 2 Pacitan yang satunnya mendapat peringkat 1.
Namun
itu belum nilai akhir masih ada sesi kedua pada babak final yaitu cerdas
cermat, nah di sesi ini adalah kelemahan dari tim kami, kami yang baru
menginjak kelas 2 semester 1, dalam bahasa indonesia saja masih harus berpikir
2 kali dalam mencerna setiap soal akuntansi, ditambah dalam sesi
ini kami harus mendengarkan soalnya dalam bahasa inggris plus cepet-cepetan dalam
memencet bel. Tapi kami tetap berusaha sekuat tenaga hingga akhirnya nilai kami
minus. Dan karena itu sistemnya trivia bertingkat dimana semakin akhir soal semakin
tinggi nilainnya dan nilai tim kami sudah terendah maka pada soal terakhir kami
memberanikan memencet bel terlebih dahulu berharap jika kami benar peringkat
kami bisa naik dari urutan 5 menjadi urutan 1, namun karena soalnya dalam bahasa inggris dan
tentang perhitungan bunga wesel waktu itu, kami yang tidak tahu akhirnya asal
pencet dan asal jawab dengan tanpa dasar berharap keajaiaban datang, namun
keajaiban belum menghampiri kami dan malah menambah keterpurukan skor kami. Akhirnya
di kompetisi tersebut kami harus puas di posisi Harapan 2 sedangkan tim SMK 2
yang lain mendapat juara 3. Dan kami baru sadar di akhir kalo ternyata peserta yang
masuk final kelas 2 hanya tim kami sedangkan 4 tim dan kebanyakan tim yang gugur di semifinal kemarin adalah kelas 12
semester 1. Di UM tersebut merupakan trophy pertamaku dan Andy di kompetisi tingat
nasional.
EmoticonEmoticon