Yang Terjadi Ketika Penerimaan Mahasiswa Baru di Indonesia

     
     Pengumuman SNMPTN dan SBMPTN sudah lewat, pengumuman yang pada umumnya ditunggu tunggu oleh siswa SLTA yang ingin mendapatkan bangku kuliah di Perguruang Tinggi Negeri, meskipun masih ada jalur mandiri. Disamping itu, pengumuman STAN dan pengumuman dari beberapa universitas negeri yang mengadakan jalur seleksi mandiri lebih awal juga sudah lewat.
     Bagi siswa yang beruntung pasti akan langsung mendapatkan jatah bangku kuliah, namun terkadang mereka kurang bersyukur, dan ingin mencari tempat yang lebih tinggi dari bangku kuliah yang didapatkannya dengan mendaftar sekolah ikatan dinas, seleksi mandiri perguruan tinggi negeri yang lain. Memang bukan sebuah kesalahan, itu tidak masalah. Tapi mari kita lihat teman teman kita yang belum kebagian bangku kuliah, bingung nyari sana sini, dan pendaftarannya pun tidak gratis, mereka masih harus mengeluarkan biaya pendaftaran yang banyak karena mendaftarnya juga banyak pasti, karena memang belum kebagian bangku kuliah di akhir akhir itu akan sangat membuat kebingungan, di lain sisi hari hari ini sudah mendekati lebaran, otomatis akan banyak pertanyaan “kuliah dimana ?” yang horror bagi siswa yang belum kebagian bangku kuliah.
     Fenomena seperti ini sering terjadi di Indonesia, bahkan yang super beruntung terkadang juga ngeshare "bangku-bangku" kuliahnya di sosial media seperti instagram. Pernah aku lihat di sosial media instagram. Dia SBMPTN diterima di IPB, juga lolos dan diterima di STAN, dan diterima juga di UGM jalur UTUL, otomatis kan dia harus ambil satu diantara itu semua, sedangkan yang lain ? kalo tidak diambil pasti bangkunnya kosong.
     Nah yang belum dapat kuliah ini gimana ? melihat postingan orang orang yang seperti itu pasti mereka akan merasa lumayan kesal, karena dia dapat satu aja enggak, malah yang lain dapat tiga bangku kuliah. “Andaikan bangku kuliah dapat dibagi atau diserahkan.” pasti dalam benak pikiran mereka selalu terlintas seperti itu.
     Belum dapat bangku kuliah itu sakit teman teman, tapi kita juga tidak pernah tahu bakalan dapat bangku kuliah dimana, makannya pasti mendaftarnya lebih dari satu, dan lebih mempersiapkan beberapa pilihan yang dibagi dalam prioritas satu, dua, dst. Jikalau pilihannya goal semua, pasti mereka akan ambil pilihan mereka yang masuk dalam prioritas pertama, sedangkan pilihan dua, tiga, gimana ? ya enggak diambil dan hanya akan menjadi bangku kuliah yang kosong.

    Di satu sisi satu orang dapat lebih dari satu bangku kuliah dan di lain sisi ada banyak siswa yang belum dapat sama sekali bangku kuliah, ini yang salah siapa ? Menurutku ini yang salah sistemnya, karena jika seluruh universitas di Indonesia itu diorganisir dan berkoordinasi dengan baik terkait penerimaan mahasiswa barunnya, pasti tidak akan ada satu orang yang dapat lebih dari satu perguruan tinggi negeri, dan setidaknya bisa meminimalisir siswa yang tidak kebagian bangku kuliah.


EmoticonEmoticon