Setiap Lomba Punya Cerita : Raihlah yang Belum Pernah Diraih


Lomba akuntansi di SMK Negeri 2 Pacitan pada umumnya jika tahun lalu juara tahun selanjutnya akan juara lagi bahkan jika tahun lalu juara 3 bisa jadi tahun ini juara 1, namun apabila sulit juara akan tetap jadi sulit juara. Salah satu tempat lomba dimana SMK Negeri 2 Pacitan sulit mendapatkan juara adalah di Universitas Gadjah Mada, Ya kita tahulah itu Universitas yang seperti apa, dan dimana tempat lombannya. SMK Negeri 2 Pacitan memang pada umumnya bisa bersaing dan berpeluang mendapatkan juara tapi entah mengapa kalo sudah ke daerah di luar Jawa Timur terutama DIY dan Jawa Tengah yang SMK N 2 Pacitan Pernah ikuti, berpeluang kecil sekali juara. tercatat tahun sebelumku ketika mengikuti lomba di UGM, Tim andalan SMK N 2 Pacitan berlomba disana tidak lolos babak penyisihan, Bayangkan. kemudian di Semarang lomba MYOB, tim andalan SMK N 2 Pacitan hanya bisa finish di 50 Besar. Hal tersebut bisa menjadi motivasi bisa juga menjadi momok bagi tahun berikutnya yaitu tahunku untuk berlomba di tempat tersebut.

Ketika undangan lomba dari UGM sampai di sekolah dan sifatnya individu membuktikan bahwa lagi-lagi aku harus bersaing dengan teman satu sekolah, waktu itu Reza dan Andy serta banyak teman satu angkatan maupun adik tingkat yang diajak untuk mengikuti lomba. lomba terdiri dari 2 cabang yaitu Olimpiade Akuntansi dan Lomba Essay. Pak Karni selaku pembimbing waktu itu menawarkan kepada peserta olimpiade akuntansi bagi yang mau ikut lomba essay silahkan ikut. Dan dari sekian siswa dari SMK Negeri 2 Pacitan akhirnya hanya 4 siswa yang bersedia membuat essay. dan karena itu berkelompok akhirnya aku se-tim dengan Reza dan Yustita se-tim dengan Rini. Essay waktu itu adalah tentang perkembangan Bank Syariah. dan diumumkan finalisnya sebelum lomba dan finalnya bersamaan dengan lomba sehingga waktu itu aku berpikir menang lomba essay saja sudah sangat bersyukur karena menangnya di UGM tapi ternyata justru essay timku tidak lolos final dan timnya Yustita dan Rini malah lolos, dan yang lebih menyakitkannya yang ditelpon waktu itu aku. Ditelpon memberitahukan bahwa essay yang lolos dari SMK Negeri 2 Pacitan. Karena yang ditelpon aku otomatislah aku merasa timku yang lolos tapi ternyata malah tim temenku satunnya, Bayangkan. Kalian tahulah rasa sakitnya gimana. Karena tidak lolos essayku akhirnya hanya tinggal satu kesempatan sifatnya individu yaitu di Olimpiade Akuntansi. Belajar sungguh-sungguh, karena ya namannya aja UGM broh. Siapa yang gak mau menang Olimpiade di tempat se-terkenal UGM. Dari sekian banyak lomba, perlombaan inilah yang membuatku paling semangat. Ditambahnya yang sifatnya individu membuatku merasa "Ini saatnya pembuktian" tapi disisi lain kakak tingkat yang belajar bersama kami, membimbing kami, menceritakan kekalahannya dan membuatku berpikir "kakak tingkat kami aja yang sepintar mereka tidak lolos babak penyisihan apalagi aku?" 

Karena tahun lalu soalnya masih ada dan bisa dipelajari, akhirnya digandakanlah soal itu dan kami dipelajari, Mempelajari itu sampai bosan membaca soalnya, bahkan sampai bosanpun tidak semua soal terpecahkan, tapi ya sudahlah. Membuatku berangkat tidak dengan sepenuhnya percaya diri. Kami menginap di Asrama Haji waktu itu, penginapan tersebut merupakan fasilitas UGM untuk peserta lombannya, bahkan kami ke tempat lombannya diantar jemput, benar-benar fasilitas lomba yang sangat memuaskan.

Hari H perlombaan di sesi 1 seperti biasa mengerjakan pilihan ganda, tapi pilihan ganda waktu itu adalah pilihan ganda ter-"tidak nuntut") karena apa ? bayangin aja soal 120 hitung-hitungan harus dikerjakan dalam waktu 90 menit. dan sebuah kesalahan terbesar aku lakukan di sesi 1, yaitu fokus membaca soalnya secara urut padahal aku lebih berkesempatan mengerjakan lebih banyak soal ketika aku menjawab soalnya tidak urut. waktu itu perhitungan tentang akuntansi manufaktur terletak ditengah-tengah soal dan sebelum itu aku mengerjakannya lancar namun setelah sampai di soal manufaktur tersebut aku terhambat karena setelah lama menghitung banyak yang hasilnya tidak ada di pilihan. Banyak waktuku yang terbuang di soal tersebut, padahal di soal setelah soal manufaktur tersebut adalah soal-soal tentang aset tetap yang jelas disitu perhitunganku disitu lebih cepat dan pasti, daripada di manufaktur yang meskipun cepat tapi belum pasti. aku hanya menyelesaikan soal sekitar 70an dari 120 soal disajikan waktu itu. dalam hatiku langsung berkata "Oh pantesan kakak kelasku gak lolos sesi 1". benar-benar berat waktu itu.

Tapi suatu hal yang mengejutkan terjadi. Aku, Andy dan Reza lolos sesi 1. perlombaan itu berlanjut di sesi 2 yaitu setengah siklus akuntansi dari penyesuaian hingga neraca saldo setelah penutupan. Entah karena ini tempatnya atau apa tapi mengerjakan siklus di UGM benar-benar terasa berat, bahkan tangan dan jidat sampai keringetan waktu. Padahal penyesuaian itu sama dengan lomba-lomba di tempat lain pada umumnya cuma disini lebih banyak dan angka-angkannya menjengkelkan, membuatku terhambat di neraca lajur dan harus kutinggalkan neraca lajur dengan mem-balancekan diri akibat waktu yang terus mengejar, dan kuselesaikan laporan laba-rugi sampai neraca saldo setelah penutupan, meskipun begitu, aku tetap tidak selesai. waktu itu kalo gak salah aku baru menulis nominal di neraca saldo setelah penutupan kelompok asset dan waktu habis. satu ruangan waktu itu ketika diumumkan waktu tinggal 10 menit bilang "haaaa" dan ketika selesai "haaaahhhh". keluar ruangan perlombaan aku cocokkan penyesuaian dan labaku dengan Andy dan Reza, dan tidak ada yang sama. huft.

Selangkah lagi aku bisa masuk final, sekali masuk final udah pasti membawa pulang juara. bagiku juara harapan 2 di UGM tetaplah terhormat waktu itu, lolos final aja udah plooonngg seharusnya. Pengumuman sesi 2 diumumkan nama-nama dari SMK Negeri 2 Pacitan belum ada yang kesebut sampai akhirnya di panggilan ketiga. NO.PESERTAKU TERSEBUT !, I was very shocked at that time. dan hanya aku sendiri yang lolos final olimpiade akuntansi dari SMK Negeri 2 Pacitan, disisi lain si Andy dan Reza masih bisa bermain di sesi rangking 1, yaitu sesi yang diperuntukan untuk  siswa-siswa yang tidak lolos sesi 2. dan si Yustita dan Rini harus mengikuti final di Lomba Essaynya. Yang muncul dalam seketika waktu itu adalah "Aku harus menciptakan sejarah".

Sesi 3 ini terdiri dari mengarang dan persentasi tentang akuntansi, persentasi dan tanya jawab tentang materi dadakan akuntansi serta cerdas cermat. Di sesi 1 pada babak final ini aku langsung dibuat terkejut oleh sesinnya dimana pada sesi tersebut seluruh peserta finalis disuruh mengarang bebas tentang akuntansi. Soalnya terlihat sepele memang tapi materi-materi yang seperti ini justru malah luas sekali dan bingung harus memulainnya dari mana. tanpa lama-lama berfikir akhirnya kuputuskan untuk menulis seluruh ringkasan materi pengantar akuntansi waktu aku kelas 10 yang masih aku ingat. dan peserta lainnya rata-rata juga sama dalam hal persentasinnya namun juga ada yang persentasinnya lebih spesifik ke aset tetap atau persedian, dll. setelah sesi 1 dalam babak final langsung dilanjutkan ke sesi 2 yaitu satu per satu siswa dipanggil dari ruangan sesi 1 untuk masuk ke ruangan yang dipenuhi audience yang terdiri dari peserta dan pendamping yang sudah tidak mengikuti lomba. kemudian di tempat tersebut disediakan banyak gulungan yang disitu peserta harus memilih, membuka dan mempersentasikannya dalam waktu 1 menit. aku waktu itu kebagian materi tentang kas kecil. 1 menit menjelaskan kas kecil adalah waktu yang begitu sempit. baru mau masuk perbedaan jurnal 2 metode kas kecil waktuku sudah habis. kemudian masuk ke sesi yang terakhir yaitu cerdas cermat sebelum sesi ini dimulai, panitia memberitahukan perolehan nilai di sesi 1 dan 2 babak final tadi, dan aku memperoleh nilai yang tertinggi. namun apalah dayaku yang meskipun nilai tertinggi tapi masih ada sesi cerdas cermat dimana sesi ini telah menjatuhkanku dari peringkat 2 ke posisi terakhir waktu lomba di Universitas Negeri Malang dan saat ini aku harus bertemu sesi cerdas cermat lagi pada saat poin perolehan persentasiku tertinggi. namun setelah cerdas cermat dimulai aku yakin aku bisa. dan kenyataannya bisa memang namun selalu kalah cepat. hingga akhir perolehan nilaiku cerdas cermat dibawah SMK N 2 Magelang. namun itu belum berakhir, di pertanyaan terakhir cerdas cermat setiap peserta harus mengivestasikan poin yang dimiliki untuk menjawab soal terakhir. agar fair waktu itu, poin yang diinvestasikan diangkat secara bersamaan, semuannya benar-benar nampak berani mengivestasikan poinnya banyak-banyak, aku yang memperoleh nilai yang cukup tinggi waktu itu sedikit menginvestasikan poin karena main aman aku waktu itu. dan benar saja soal waktu itu adalah tentang persediaan yang tidak mungkin bisa dikerjakan jika soalnya tidak dibaca secara langsung (melainkan hanya dibacakan dan harus mendengarkan dengan seksama), soalnya waktu itu didekte dan semua peserta kesulitan hingga akhirnya tidak ada satupun peserta yang berhasil menjawab. poin setelah itu dirahasiakan. 2 siswa dari SMK N 2 Magelang waktu itu masuk final dan aku ngobrol-ngorbrol dengan mereka sembari menunggu pengumuman.



ketika pengumuman tiba aku senang waktu itu karena essaynya Yustita dan Rini juara 1 dan Andy juara 3 di babak rangking 1, ketika juara Olimpiade Akuntansi diumumkan aku deg-deg-an. meskipun aku tahu juara harapan 2 pun aku senang sebenarnya. dan ternyata aku juara 2, antara senang dan menyesal karena aku sebenarnya bisa juara 1 jika tidak ada sesi cerdas cermat atau aku bisa lebih cepat memencet belnya. tapi tetap bersyukurlah waktu itu karena meskipun juara 2 tetaplah mencetak sejarah waktu itu.


EmoticonEmoticon